Sinopsis Ashoka Samrat episode 269 by Meysha Lestari. Ashoka terbaring tak sadarkan diri di atas tanah. Mendiang Achary Chanakya dan Aakramak memanggilnya. Keduanya menyemangati Ashoka agar bangkit ketika Ashoka berkata dirinya tidak mampu melakukannya. Dengan dorongan dari kedua mendiang gurunya itu, Ashoka bangkit. Aakramak mengingatkan Ashoka apa yang sudah diajarkannya. Aakramak mengulurkan pedang ke arahnya dan memberitahu Ashoka agar mendengarkan dengan hati-hati sumber suara itu. Ashoka menebaskan pedangnya ke segara arah yang di tunjuk oleh Aakramak.
Dhananjay terus menyiramkan air ke wajah Ashoka yang tak sadarkan diri, “aku tidak akan membiarkan kau mati seperi ini.” Ashoka bangun. Ashoka menutup matanya dengan secarik kain. Agnibahu cemas melihat aksinya. Dhananjay masih percaya diri kalau Ashoka telah kalah., “biarkan dia bertarung. Ini akan membuat dia tetap hidup hingga matahari terbenam sepenuhnya.”
Agnibahu memperingatkan Dhananjay sekali lagi. Dhananjay malah mengejeknya. Kichak dan Amadhy asedang dalam perjalan menuju menara. Dhanajay mendorong prajurit kearah Ashoka yang segerah merenggutnya. Ashoka berkata, “terlalu percaya diri terkadang menjadi kesalahan terbesar. AKu akan memastikan kalau aku akan menulis kematianmu dengan itu.” Ashok membunuh semua prajurit yang menerangnya, Dhanajay tertegun. Dia bergeas melarikan diri begitu dia mendapat kesempatan. Ashoka menangkap leher Agnibahu dan segera melepaskannya begitu Aagnibahu memberitahu kalau Dhanannjay kabur.
Ashoka menghentikan Dhanajay dengan melemparkan seutas tali kearahnya. Ashoka menghanjarnya, “ini untuk tindakanmu yang memungut pajak dengan paksa dan membirakan orang-orang tak bersalah mati kelaparan, untuk mendukung Kichak.” Ashoka hendak membunuh Dhananjay, tapi dia ingat Arjin, “aku tidak akan menghukummu untuk dosa-dosamu itu!” Dia membawa Dhananjay berkuda dengannya dan per dari menara.
Agnibahu menatap keluar jendela dengan cemas, “Kichak tidak akan mengampuni aku jika dia tahu kalau aku yang membawa Ashoka kemari.” Agnibahu mendapat ide untuk menyelamatkan diri dari Kichak. Dia menumpahkan minuman keras ke seluruh kamar dan membakarnya. Kichak dan Amadhya melihat api berkobar dari kamar Di mana Dhananjay di sembunyikan. Seorang prajurit yang terluka memberitahu dia tentang Ashoka yang membawa pergi Dhananjay. Tak lama kemudian prajurit itupun pingsan.
Achary Devrat mendengar suara derap kaki kuda. Dia keluar untuk melihat. Ashoka datang bersama Dhananjay.
Kichak yakin Ashoka membawa Dhananjay ke tempat di mana sekutunya terbunuh. DIa dan prajuritnya bergegas pergi ke tempat itu.
Chananjay memohon ampun pada Ashoka ketika dia mendekat.
Agnibahu mengarang cerita di depan Kichak, “aku datang untuk menolongmu karena aku tahu aku akan bertemu dengan mu di sini.” Dia juga bergabung dengan Amadhya dan Kichak.
Ashoka membiarkan rakyat Takshila yang bersamanya yang memutuskan nasib Dhanajay. Mereka menyarankan agar Dhananjay di bunuh. Ashoka bertanya pada wanita yang merestuinya sebelum dia pergi mencari Dhananjay, “apa yang harus aku lakukan? Aku akan melakukan apapun yang akan kau katakan.” Wanita itu menjawab, “hukuman mati untuknya.” Dhananjay terus memohon ampun ketika Ashoka hendak membunuhnya.
Kichak marag ketika tidak menemukan Ashoka di desa itu.
Acharya Devrat menyuruh Ashoka segera memenuhi sumpahnya sebelum matahari terbenam. Ashoka menolak, “sumpahku belum lengkap.” Dia menarik Raksha stambh dan mengangkatnya tingi-tingi, “ini adalah simboll bagi kita untuk menentang siapapun yang menyalahi orang lain karena lemah. Ini adalah simbol keberanian bagi siapa saja yang dapat membuktikan kalau mereka mampu menentang ketidak adilan, terhadap orang tua yang mengorbankan anak-anak mereka untuk tanah air, untuk anak-anak yang membanggakan gurunya.” Ashoka lalu berteriak, “Jai Janani!” Semua orang berteriak serentak menyahut.
Ashoka pingsan setelah meneriakan itu. Achary Devrat dan beberapa orang segera menolongnya. Seseorang memberitahu kedatangan Kichak. Achary Devrat membawa Ashika masuk ke Vishwavidyalaya. Semua orang segera peri dari tempat itu, yang teringgal hanya mayat Dhananjay.
Kicha marah melihat mayat Dhananjay. Amadhya berkomentar bahwa Ashoka tidak dapat mengeluarkan ketakutan terhadap Kichak dari hati orang-orang meski telah membunuh Dhananjay, “semua orang peri.” Kichak ingin tahu bagaimana Ashoka bisa menemukan persembunyian Dhananjay, “selain aku dan Amadhya hanya satu orang yang tahu tentang ini.” Dia menatap Agnibahu. Agbibahu bersikap seolah-olah tidak bersalah di depan Kichak. Agnibahu menyodorkan nama Kaurvaki.
Kichak mengatakan kalau dirinya sendiri yang membunuh burung itu untuk mengambil pesannya. Agnibahu menyahut, “bagaimana anda akan tahu kalau itu cuma satu merpati.” Kichak memutuskan untuk membunuh Kaurvaki seberat-beratnya sehingga tak seorangpun akan bersimpati padanya, “dia akan menjadi Nagar-Vadhu besok. (Nagar-vadhu = Istri seluruh rakyat).
Tabib mengobati luka Ashoka, “dia terluka parah dan kehilangan banyak darah tapi dia masih terus berjuang untuk hidup. Ini menunjukan kekuatannya. Orang lain pasti sudah mati. Di akehilangan banyak darah. Harus segera di hentikan atau akan ada bencana!” Sinopsis Ashoka Samrat episode 270