Sinopsis Gangaa episode 172 by Meysha Lestari. Sagar keceplosan. Gangaa menggoda Sagar, “apakah kau mengkhawatirkan aku?” Sagar menyangkal. Gangaa kembali menggoda, “kalau begitu akau akan kembali ke asrama.” Sagar menahannya, “kau tak akan pergi kemana-mana. Kau akan tinggal di rumah ini selamanya. Kau akan tinggal bersamaku saja.” Gangaa tahu kalau Sagar merasa buruk ketika dia mengatakan kalau Sagar bukan temannya di kompetisi, “tapi kau harus tahu, aku terpaksa mengatakan itu agar bisa tetap ikut kompetisi.” Sagar mengangguk mengerti. Gangaa bertanya apakah Sagar marah padanya? Sagar menyangkal lagi. Gangaa menggoda sagar dan mengelitiknya. Mereka berdua menikamti saat-saat manis bersama. Tiba-tiba Niru memanggil Gangaa. Gangaa dengan bersemangat keluar untuk menemuinya. Niru membelikan Gangaa sebuah sepeda. Sagar kecewa karena Gangaa tidak sempat melihat kartunya.
Prabha mengeluh sambil menyiapkan barang-barang ratan saat dia bersiap pergi ke kantor. Ratan bicara romantis pada Prabha, tapi Prabha tak tertarik. ratan menerima telpon. Prabha melihat uang di dompet ratan, dia mengambilnya ketika ratan sibuk bicara di telpon. Setelah itu Ratan pergi ke kantor tanpa mengetahui kalau uanganya hilang. Prabha sangat senang sekarang, “aku akan memimpin pesta Ginny sekarang.”
Gangaa teringat kompetisi layangan di desanya ketika dia memenangkan sepeda, tapi sepeda itu kemudian di berikan pada Munakka. Gangaa memikirkan ayahnya. Niru bertanya, “apakah kau tidak menyukainya?” Gangaa menjawab, “ini sangat bagus. Tuan seperti ayahku. Kau menjagaku.” Nenek keluar untuk melihat mengapa Niru membuat keributan. Gangaa menunjukan sepeda yang di belikan Niranjan. Sagar menatap kartu di tanganya degan sedih. Nenek bertanya pada niru, “berapa banyak lagi kau akan memanjakan Gangaa?” Niru menjawab bahwa orang baik layak mendapatkan hadiah setelah mencapai sesuatu yang besar, “sekarang Gangaa akan pergi kesekolah naik sepedanya.” Gangaa menunjukan sepeda yang di belikan Niru pada Sagar. Sagar menuduh Gangaa tidak mengharagai hadiahnya karena tidak mahal. Gangaa minta maaf pada Sagar, “aku terlalu bersemangat melihat sepeda baru itu. Aku tak ingin barang mahal. Tuan membelikannya untukku. Dia memahami diriku dengan baik, tidak seperti mu. Aku sangat suka sepeda sejak dulu. Kenangan ayahku melekat di sana. Mengapa kau sulit mengerti?” Sagar berpikir kalau Gangaa selalu mengatakan itu padanya, “suatu hari aku akan menunjukan bahwa tidak ada yang mengerti dirimu sebaik aku.”
Di kamarnya, kata-kata Gangaa bergema dikepala Sagar, “aku akan membuktikan padanya kalau memahami dia dengan baik. AKu tahu semua yang dia sukai dan tidak sukai.” Sagar mendapat ide.
Sinopsis Gangaa episode 172 bag 2 by Meysha Lestari. Sagar membawa Gangaa ke atas. Dia telah membelikan sesuatu untuk Gangaa. Gangaa menyadari kalau Sagar telah membelikan jelebi untuknya. Sagar mengangguk, Sagar memberikan semua itu padanya. Gangaa menolak memakannya, “kau lupa ya, aku tidak boleh memakan makanan itu. Nenek telah mengatakan dengan jelas kalau tidak boleh.” Sagar berkata kalau dia akan berjaga agar nenek tidak menangkapnya. Gangaa berkata kalau dirinya tidak bisa menipu atau berbohong pada orang lain, “aku sendiri melihatnya. Aku tidak bisa melakukan itu.” Sagar memberitahu Gangaa kalau dirinya harus pergi jauh untuk membelinya, “aku menggunakan uang dalam celengan.” Gangaa tetap berkeras tak mau memakannya, “kau tak mengerti apapun yang ku katakan.” Sagar terganggu mendengar kata-kata Gangaa. Dia pergi dengan kesal. Gangaa merasa kalau dirinya telah membuat Sagar marah. Tapi Gangaa merasa dirinya benar, “sagar tidak mengerti apapun yang aku katakan.” Gangaa menatap jelebi-jelebi itu.
Sagar menemui ayahnya danbertanya, “papa, apakah begitu sukar memahami gadis?” Niru tertawa mendengar pertanyaan itu, “tidak juga. Buatlah gadis itu percaya kalau dia sangat penting bagimu. Minta sarannya. Sedihnya, hanya sedikit orang di masyarakat yang mau membuat wanita percaya bahwa mereka cukup kuat untuk mengambil keputusan, untuk mendukung mereka, dan bahwa mereka setara dengan kaum pria.” Sagar bertanya-tanya bagaimana kaum pria akan melakukannya. Niru menjelaskan bahwa kaum pria harus memberi kewenangan pada wanita dalam situasi apapun, “baik besar maupun kecil. Bahkan bisa dalam urusan terkecil seperti meminta mereka mengeluarkan baku dari lemari.” Sagar menyadari bahwa otu sebabnya ibunya selalu melakukan itu setiap pagi. Madhvi datang untuk meminta uang pada Niru. Niru menyuruh madhvi mengambilnya sendiri dari dompetnya. Niru menunjukan hal yang sama pada Sagar.
Sagar mengintip Gangaa. Dia sedang menjemur pakaian di balkon. Dengan keras Sagar mengeluh karena tak tahu harus memakai baju apa. gangaa datang untuk melihat apa yang di lakukan Sagar. Sagar meminta saran gangaa tentang baju yang akan di pakainya. Gangaa duduk di depan lemari Sagar untuk memeriksa. Lalu dia memilih salah satu untuk Sagar. Sagar memuji Gangaa karena sangat pintar, “aku akan terus berpikir apa yang harus kupakai kalau aku ada di tempatmu. Gangaa menawarkan diri untuk melakukan hal itu setiap hari mulai sekarang. Sagar senang karena rencananya berhasil. Gangaa mulai memberesi lemari baju Sagar.
Sinopsis Gangaa episode 172 bag 3 by Meysha Lestari. Sagar memberitahu Gangaa bahwa mulai sekarang dia tidak perlu memintauang dari ibunya, “aku yang akan memberimu uang.” Sagar menyerahkan celengannya pada Gangaa. Gangaa mengingatkan Sagar bahwa sebelumnya dia pernah berkata agar Gangaa tidak menyentuh barangnya. Sagar menjawab kalau dirinya sudah berubah pikiran, “kau noleh mengambil apapun yang kau inginkan. kau bahkan tak perlu bertanya padaku.” Gangaa terkejut mengapa Sagar berubah begitu banyak secara tiba-tiba. Sagar terdiam. Dalm hati dia berkata, “bagaimana aku harus memberitahu dia kalau aku mencoba bersikap seperti papa. Dengan begitu Gangaa tak perlu mengatak kalau aku tidak memahami dia.” Sagar mmenjawab kalau dirinya sudah besar sekarang, “aku akan menjadi seperti papa.” Gangaa memberitahu sagar kalau dia punya banyak waktu untuk menjadi seperti tuan Niranjan. Sagar menjadi tambah binggung, “apa sih yang di inginkan gadis-gadis?”
Gangaa menaiki sepeda di dalam rumah. Neneknya menyuruhnya berhenti, “kau sudah cukup merepotkan aku, sekarang di tambah bel sepeda ini.” Sagar dan Niru turun. Barkha memuji Niru karena tahu apa yang di inginkan gadis, “Gangaa sangat gembira setelah mendapat sepeda itu.” Barkha memanggil Sagar, “begitu caranya membuat gadis-gadis terkesan. Berlajarlah sesuatu dari papamu.” Sagar menyadari kalau dirinya haus belajar apapun yang bisa membuat Gangaa bahagia, “aku harus mempelajarinya dari papa? Ini sangat sulit!”
Barkha ingin mengadakan perayaan atas kembalinya Gangaa, “ayo semua pergi keluar untuk makan malam.” Barkha memaksa. Madhvi mengingatkan barkha kalau dia bukan anak kecil lagi, “kapan kau akanbersikap seperi orang dewasa?” Barkha bicara tentang rencana makan malam, tapi Madhvi sudah memasak untuk makan malam. Nenek mengizinkan mereka semua untuk makan malam di luar. madhvi tidak tertarik, tapi Barkha membujuknya, “setidaknya datanglah untuk Gangaa.” Madhvi menyerah.
Barkha menyuruh Niru bersiap-siap. Madhvi terlihat tidak nyaman. Gangaa heran, “mengapa nyonya tidak terlihat gembira?” Barkha ingin Gangaa ikut dengan mereka. Nenek melarang, “janda tidak pergi ke restauran.” Barkha coba membelanya, “Gangaa hanya anak kecil, madam. Semua orang punya hak untuk menjalani hidupnya seperi yang mereka inginkan. Perayaan ini untuk dia saja.” Gangaa menolak untuk memakan sesuatu setelah matahari terbenam, apalagi makanan dari luar. Barkha membujuk, “setidaknya kau bisa menemani kami, “tidak pelru makan apapun.”
Sinopsis Gangaa episode 172 bag 4 by Meysha Lestari. Niru memuji penampilan Brakha, “aku suka bertemu dengan orang yang berpikiran terbuka. Sepertinya kita bisa membawa banyak perubahan dalam masyarakat.” Madhvi bertanya apakah Niu merasa cara berpikirnya kuno? Niru menyangkal, “tapi kau harus belajar dari adikmu bagaimana mengungkapkan pikiranmu dengan terbuka. Semua orang harus bersikap seperyi dia. Bicara dengan penuh percaya diri. Melakukan apa yang di sukai!”
Barkha memanggil Sagar dan menyuruhnya bersiap-siap, “kita akan keluar untuk makan malam.” Gangaa sangat bingung dengan reaksi madhvi, “mengapa nyonya terlihat marah?” Madhvi ingin memikirkan apa yang harus di lakukan dengan makan malam yang sudah di masaknya. Niru yakin madhvi pasti tahu apa yang harus dia lakukan, “kau pakar dalam urusan rumah tangga.” Madhvi pergi ke dapur.
Niru pergi ke restauran bersama madhvi, Barkha, Gangaa dan Sagar. mahdvi menatap Niru dan Barkha yang bicara dengan gembira. Gangaa melihat Sagar memandanginya. Gangaa berpikir, “sagar membawa hadiah untukku tapi tak mau memberikannya padaku.” sagar yakin Gangaa masih marah padanya seperti biasa, “dia masih tak mau bicara denganku. Bibi Barkha benar. AKu harus belajar dari papa.” Niru memesan makanan. barkha bertanya mengapa kakaknya diak memesan apapun. Niru menjawab kalau dirinya yang selalu memesan makanan setiap kali mereka ke restauran, “dia tidak tak pernah keluar dari rumah jadi dia tidak terbiasa.” Madhvi merasa buruk. Niru pergi ke kamar kecil. Barkha makan es krim dari mangkok Sagar. sagar tak mau membaginya dengan siapapun tapi Barkha memaksa. Dua pria yang duduk di samping meja mereka mengatakan komentar murahan tentang Barkha. Barkha berdiri untuk memberi mereka pelajaran. Madhvi menghentikan dia, “akan terjaid drama yang besar kalau kakak iparmu datang sekarang.” Barkha membalas komentar orang-orang itu. Niu mendengar keributan itu. Niru mengancam akan memasukan orang-orang itu kepenjara. AKhirnya dua pria itu pergi dengan gentar.
Nitu bertanya pada barkha apa yang telah terjadi. Niru menegur madhvi karena tidak mengatakan apapun pada orang-orang itu, “salah kalau terus diam sementara menyaksikan sesuatu yang salah. Aku sudah melarangmu untuk datang ke tempat ini.” Madhvi berkata kalau mereka selalu datang ke tempat ini. Niru menjawab, “hari ii berbeda, Barkha ada bersama kita.” Jawaban itu membuat Madhvi marah, “kau akan peri ke tapat yangtidakbagus denganku dan ingin peri ketempat yangbagus karena barkha ada di sini? Apakah aku tidak cukup bagus untuk di ajak ketempat yang bagus?” Barkha mencoba melerai. Tapi Madhvi melarang Barkha menyela pembicaraan dia dan Niru. Niru menimta Madhvi agar bicara baik-baik. Tapi Madhvi berdiri dan melangkah pergi, “aku tak mau tinggal di sini lagi.” Gangaa tidak pernah melihat nyonyanya sepertiini, “apa yang tiba-tiba terjadi pada nyonya?” Mereka semua tidak jadi makan dan pulang kerumah.
Sinopsis Gangaa episode 172 bag 5 by Meysha Lestari. Niru menghentikan madhvi saat dia hendak melangkah keatas. Madhvi menyuruh Barkha dan anak-anak pergi keatas. Niru bertanya pada Madhvi mengapa dia membuat drama di restauran? Madhvi menajwab, “kau ingin aku duduk diam mendengar betapa terbelakangnya aku di matamu? AKu tak tahu bagaimana besikap di tempat yang bagus. Aku kuno? AKu harus belajar banyak dari adikku sendiri?” Nenek mendengarkan pertengkaran itu dan coba mencari tahu apa masalahnya. Mahdvi menyuruh nenek bertanya pada anaknya, “dia menganggap segalanya salah. Dia selalu menemukan kesalahan dalam segala hal yang aku lakukan. Dia bilang aku tidak bisa bicara menentang yang salah. Apakah sekarang menjadi masuk akal terlibat pertengkaran dengan siapa saja? Dia selalu ada di persidangan. Kita para wanita tingal sendirian di rumah. bagaimana jika sesuatu yangtidak beres denganku atau Barkha atau siapapun?” Niu bertanya, “apakah aku harus diam melihat orang-orang itu bersikap buruk pada Barkha? Apakah kau sudah gila? haruskah aku tidak melindungi adikmu?” Madhvi membenarkan. “ya aku memang sudah gila. kau tak mau memahami apapun akhir-akhir ini.” Niru mejadi kesal melihat reaksi Madhvi, “ini masalahnya kalau kau ibu rumah tangga.”
Madhvi mengingatkan Niru kalau dirinya sudah menjadi ibu rumah tangga sejak awal, “aku bukan dokter seperti Barkha. Kenapa kau menikahiku kalau kau tak menginginkannya? Kenapa kau mempermasalahkannya sekarang? bagaimana orang di rumah ini menghromati aku kalau kautidak menghormati aku?” Niru tidak tertarik dengan apa yang di pikirkan Madhvi. mahdvi berkata, “ini masalahnya. Kau tak perduli sama sekali. Kautak menghormati aku. Orang lain juga tak akan mau menghormati aku.” Nenek coba menenangkan keduanya tapi sia-sia. Niru bertanya, “kesalahan apa yang aku lakukannya dengan menyelamatkan Barkha dari prema-preman itu sampai harus mendengar semua ini? Mengapa kau masih di sini jika aku dan rumah ini tidak memberimu penghormatan yang layak? mengapa kau tidak pergi dari rumah?” Madhvi dan nenek tersentak kaget mendengar kata-kata Niru. Gangaa juga mendengarnya, “tuan mengusir nyonya drai rumah?” nenek memarahi Niru karena bicara sembarangan. Niru perhi keatas. kata-kata Niru bergema di kepala Madhvi. Dia menangis tersedu-sedu. Nenek coba menghibur Madhvi. Gangaa memutuskan untuk membuat segalanya menjadi lebih baik antara tuan dan nyonyanya, “aku tidak akan membiarkan mereka berpisah. Aku harus melakukan sesuatu dengan bibi Barkha. Pertengkaran ini terjadi karena dia saja. AKutak bisa melihat nyonya seperti ini. AKu harus melakukan sesuatu!”
Nenekk menyibukkan madhvi dengan banyak pekerjaan, “jangan mengindahkan apa yang dia katakan.” madhvi berpikri bahwa dirinya sekausnya tidak tinggal di rumah ini lagi, “ini yang dia katakan.” Nenek berkata, “pertengkaran suami istri itu biasa. Kau juga banyak mengatainya. Akankah kau menciptakanmasalah di rumahmu? Aku berpikir kalau menantuku sangat pintar. Kau sehausnya bahagia punya suami seperti Niru. Seorang istri bertanggung jawab karena membiarkan suaminya meninggalkan dia. Kau harus lega karena Niru tidak berubah pikiran. Tapi kalau hal seperti ini terus berlangsung maka hari itu tidak akan jauh. Kalu sudah tiba saat itu, kau tidak akan bisa melakukan sesuati.”
Sinopsis Gangaa episode 172 bag 6 by Meysha Lestari. Barkha berpapasan dengan Madhvi di tangga. Barkha bertanya apakah mahdvi sudah bicara dengan Niru? Madhvi menjawab kalau dirinya tak ingin bicara pada Barkha sekarang. Madhvi cepat-cepat naik ke atas. Nenek dan Gangaa juga tak mau bicara dengan Barkha.
Sagar sama sekali tidak mengeri mengapa ibunya bertengkar dengan papanya, “papa tidak melakukan hal yang salah. Jika aku sebesar papa dan ada seseorang yang menggangu bibi maka aku juga akan melawannya seperti papa. Apa salah papa?” Gangaa bertanya pada Sagar, “jadi kau pikir nyonya yang salah? tuan salah karena telah meminta nyonya pergi dari rumah. Tuan selalu mengatakan hal yang benar, tapi dia menggunakan kata yang salah hari ini. Semua ini karena bibi barkha. Dia sangat jahat.” Sagar membela barkha, “bibi Brakha tida melakukan sesuatu yang salah. Mengapa kau menyalahkan dia?” Keduanya lalu bertengkar tentang masalah anak perempuan dan anak laki-laki.
Madhvi masuk kekamarnya. Dia menagis. Niru menatapnya tapi kemudian pergi tanpa bicara apapun.
Gangaa berpikir akan melakukan sesuatu, “aku tidak akan membiarkan nyonya pergi kemana-mana.” Sagar yakin ibunya tidak akan pergi kemana-mana, “jangan gunakan otakmu kalau kau tidak ingin membuat segalanya kacau. Biar aku yang memikirkan apa yang harus di lakukan. Jangan lakukan sesuatu tanpa memberitahu aku. Kita akan melakukannya bersama-sama.” Sagar dan Gangaa berpikir keras untuk menyatukan Madhvi dan Niru kembali.
Esok harinya, Madhvi mengatur meja makan. Maharaj pergi untuk memanggil Niru sarapan. Niru tidur di ruang kerja semalam. Nenek mengejek Madhvi, “kau masih ounyawaktu., kauharus tenang kalau ingin keluargamu utuh. Ini drama yang sering terjadi pada setiap wanita. Kau sehausanya mendengarkan suamimu dengan diam-diam. Dia mungkin stres karena banyak pekerjaan dan lainnya. Baik-baiklah denga Niru.”
Niru duduk di meja makan untuk sarapan. Niru dan madhvi tidak saling pandang. Nenek memberi isyarat pada Madhvi.. Sinopsis Gangaa episode 173 by Meysha Lestari