Sinopsis Gangaa episode 174 bag 2 by Meysha Lestari. Mehri berpuasa hari ini jadi Maharaj Ji harus melakukan semua pekerjaan seorang diri. Barkha bergabung dengan para wanita. Dia juga memakai hena di tanganya. Nenek terganggu melihat dia sangat antusias untuk acara yang hanya di rayakan oleh orang yang sudah menikah. Madhvi juga binggung. Para wanita meminta Madhvi agar berganbung denga mereka. Nenek menasehati madhvi agar merayakan acara itu dengan pikiran terbuka. Madhvi duduk di samping Barkha. Telpon Barkha berdering. Dia tidak bisa memegang telpon karena hena di tanganya. Niru memegangkan telpon itu di dekat telinga Barkha sehingga dia bisa bicara. Madhvi mengamati keduanya.
Gangaa mengawasi para wanita dari atas. Niru membenarkan dupatta Barkha di tempatnya saat terjatuh dari pundak Barkha. Barkha memegang telpon diantara kuping dan pundaknya, segingga Niru bisa pergi. Madhvi merasa buruk.
Gangaa datang dengan penuh semangat. Dia melihat pada gelang warna warni di atas meja dan juga melihat hena yang tersinpan di dekatnya. Gangaa diam-diam mengambil hena itu dan lari ke salah satu sudut rumah.
Gangaa menghiasi tanganya dengan Hena. Tapi nenek keburu memergokinya. Nenek manarik tangan Gangaa hingga dia berdiri dan menatapnya dengan tajam. Gangaa terlihat bingung. Dia tak tahu salahnya di mana. Nenek memarahi Gangaa, “nasib nuruk jika seorang janda berani menyentuhnya. Para wanita berdandan cantik untuk suami mereka. Dan mereka yang suaminya sudah mati tidak boleh memakainya. Buang benda itu dan bersihkan tanganmu sebersih-bersihnya! AKu tak mau melihat ada warna di tanganmu.”
Gangaa cepat-cepat membuang hena ke lantai. Nenek membersihkan tangan Gangaa dengan kain sareenya. Nenek mengancam Gangaa, “aku tidak membawamu pulang kerumah untuk berbuat sesukamu. Kalau kau melakukan hal seperti ini lagi atau tidak patuh padaku, maka aku akan mengusirmu keluar dari rumah ini.” Sagar merasa sedih untuk Gangaa, “nenek memarahinya hanya karena masalah kecil. Mengapa dia tidak boleh menaruh hena di tanganya? Mengapa dia tidak bisa melakukan apapun yang dia inginkan?” Gangaa dengan sedih menatap telapak tanganya. Sagar mengajaknya keluar.