Sinopsis Gangaa episode 176 bag 3 by Meysha Lestari. Ginny memberikan sejumlah uang pada Prabha dan menyuruhnya menggunakan uang itu untuk membayar biaya sekolah Yash dan tidak perlu menjual liontin. Prabha mengucapkan terima kasih dan sangat gembira. Dia segera pulang kerumah karena hari sudah malam.
Niru datang ke rumah Ratan dan ingin bicara dengan Madhvi. Ratan tidak mengizinkan Niru menemui Madhvi dan bertanya dengan kesal mengapa Niru melakukan hal seperti itu pada kakaknya, “bagaimana bisa kau menjalin hubungan dengan Barkha? kau telah menipu kak Madhvi.” Niru tidak mengerti maksud Ratan, “apa yang kau bicarakan? Tidak ada yang seperti itu. Tolong panggil Madhvi, aku ingin bicara padanya.” Prabha datang dan melihat perdebatan itu. Ratan tidak mengizinkan Niru menemui madhvi. Prabha berpikir bahwa Ratan seharusnya mempertemukan Niru dan Madhvi. Ratan menyuruh Prabha diam dan tidak ikut campur. madhvi datang dan meminta Ratan membiarkan Niru menemuinya.
Niru menghampiri Madhvi dan bertanya, “mengapa kau meragukan aku? Kau pikir kau mempercayaiku.” Madhvi menjawab kalau dirinya punya bukti-biktinya, “sekarang aku yakin….” Niru menyela, “bukti apa? kau pikir aku dan Barkha… ayolah madhvi. Kau tak mungkin berpikirkalau akudan Barkha selingku kan?”
Nenek menelpon orang tua Barkha dan memberitahu mereka apa yang telah di lakukan barkha, “dia telah menjebak Niru dan merusak hidup Madhvi.” Ibu Barkah tidak percaya anaknya bsia melakukan hal seperti itu, “aku percaya pada anakku. Dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu.” Nenek membeirtahu ibu Barkha kalau barkha puasa untuk karwachauth, “jika keluargaku berantakan itu karena Barkha. Datanglah ke Banaras dan bawa dia pergi.” Nenek memutuskan telpon dan mengomel, “semua ini salah orang tuanya.” Mehri bertanya jika Niru juga bersalah. nenek menyangkal, “aku percaya pada Niru dan nilai-nilai yang aku ajarkan padanya. AKu tidak akan melihat wajahnya lagi kalau ini adalah kesalahannya.” Maharj Ji datang danberkata kalau dia tidak mendapatkan gangaa. nenek berkata dengan sadis, “biarkans aja dia mati, aku tak peduli!”