Sinopsis Gangaa episode 180 by Meysha Lestari. Shreya menjabarkan kesimpulannya secara panjang lebar di mana sebagai penyidik dia hanya percaya pada bukti dan bukti-bukti itu mengarah pada Niru, “…kau berbohong pada semua orang bahwa dia masih di rumah sakit. Kau membunuhnya di kamar hotel!”
Gangaa tercengah tak percaya, “dia masih menjebak tuan. Kita telah mengatakan segalanya.” Sagar cemas, “kita telah membuat kesalahan. Kita seharusnya tidak mempercayai dia.” Gangaa menegur Shreya, “aku tidak mengatakan ini. Menngapa anda berbohong?” Shreya menyangkal, “aku tidak berbohong. Ini adalah matematikaku yang bicara. Peristiwa di hubungkan dan di korelasi. Kebenaran di gabungkan dan kebohongan di hilangkan. Aku hanya menunjukan gambaran terakhirnya saja.”
Gangaa berteriak mengatakan kalau Shreya telah salah, “tuanku tidak akan bisa melakukan ini!” Pulkit menatap semua itu dari kejauhan. Gangaa melanjutkan, “kau memintaku untuk mengatakan yang sebenarnya. AKu hanya melakukan itu. Kau menjebak tuan menggunakan namaku. Kau sangat jahat dan pembohong. Tuanku tidak mungkin membunuh orang!”
Shreya menjawab, “kau telah mengatakan kebenarannya. Tapi berdasarkan itu, terbukti bahwa tuanmu saja yang telah membunuh Barkha. Dia harus di hukum untuk kejahatan ini.” Gangaa mengatakan kalau SHreya mengartikan kata-katanya dengan salah, “kau mengarang cerita.” Gangaa menyuruh Madhvi bicara, “mtuan tidak mungkin melakukan ini.” Sagar juga meminta ibunya untuk mengatakan itu. Niru menyuruh Sagar membiarkan saja, “tidak ada gunanya mencoba. Mungkin ibumu juga berpikir kalau aku yang membunuh Barkha.”
madhvi akhirnay membuka mulut dan berkata kalau Shreya berbohong. Niru terkejut Madhvi mau memdukungnya. Ibunya Barkha bertanya, “kau juga coba menyembunyikan kebenaran sekarang?” Ayah Barkha menanyaikan hal yang sama, “Niru telah membunuh Barkha. Kau masih saja mendukung dia?” Madhvi menjawab, “aku tidak tahu apa yang terjadi antara Niru dan Barkha. Taopi menurut theori, pembunuhan terjadi pukul 12 malam. Saat itu Niru datang ke rumah Ratan untuk menjemputku. Kalian boleh bertanya kepada ibu dan Ratan. Mereka berdua akan mengkonfirmasinya.”
Shreya menunjukan kalau ada orang ketiga yang pergi ke kamar hotel setelah Niru pergi. Pulkit terlihat tegang. Shreya berkata, “mungkin orang itu adalah pembunuhnya.”