Sinopsis Gangaa episode 183 bag 4 by Meysha lestari. Shreya menghormat pada Gangaa. Sagar tersenyum. Shreya berkat abahwa Gangaa bsia bergabung dengan tim nya jika berpikir untuk tidak menjadi pengacara saat besar nanti, “kita menguncang dunia bersama-sama!” Semuaa orang tersenyum. Shreya pergi. Niru memberitahu Gangaa kalau dirinya sangat bangga pada Gangaa. Kebanggaan yang sama juga muncul di wajah semua orang.
Nenek pergi ke kamarnya. Dia berpikir tentang tindakan berani yang di lakukan Gangaa. Nenek mengucapkan terima kasih pada tuhan, “kau telah menyelamatkan kami dari masalah yang sangat besar. Untuk sedetik, keyakinanku telah goyah. Aku meragukan mengabdianku.” Niru menambahkan bahwa Gangaa datang sebagai malaikat pelindung dan penyelamat keluarganya, “dia mengambil masalah kita untuk dirinya sendiri.” Nenek mengangguk. Niru duduk disampingnya, “kita belum pernah melihat tuhan, tapi dalam kesusahan itu, Gangaa datang sebagai tuhan. Ibu selalu mengutuk dia. Ibu menyebutnya pembawa sial untuk keluarga kita. Hari ini, keluarga kita bagus di depanmu karena dia saja. Kalu tidak, kita tidak akan tahu apa yang mungkin terjadi. AKu harap pendapat ibu tentang Gangaa berubah setelah kejadian ini.”
Niru berdiri dan hendak melangkah peri, tapi mengurungkan niatnya dan kembali berbalik menatap nenek, “ibu mungkin tidak mengatakan sesuatu tapi aku paham apa yang ada di dalam hatimu. Kau sedang membenahinya. AKu tahu ini. Kauhanya pura-pura bersikap tegas. Gangaa benar menyebutmu kelapa. Kau tegas dari luar tapi lembut di dalam. Kau punya hati seperi emas. AKu hanya ingin ibu memberi sedikit ruang untuk Gangaa di sana. Dia akan senang dan ibu akan terbebas dari ketegangan.” Nirupun pergi. Airmata mengalir di pipi nenek. Diam-diam dia menyatukan taganya di dada untuk berdoa.
Gangaa duduk di atas cabang pohon sementara Sagar coba menggantung tali di pohon untuknya. Dia gagal melemparkan tali ke cabang di mana gangaa duduk. Ganga mengejek sagar. Sagar terus berusaha. Akhirnya dia berhasil membuat ayunan dari ban bekas. Sagar memanggil Gangaa seperti monyet, “kau naik kesana, sekarang bagaimana kau akan turun?”