Sinopsis Gangaa episode 185 bag 4 by Meysha lestari. Niru tersenyum. Gangaa bertanya-tanya, “apa yang terjadi dengan tuan? Nyonya pasti merasa sedih.” Sagar bertanya, “mengapa kau berpikir begitu? Mama selalu setuju dengan papa ketika bicara tentang pengeluaran.” Gangaa menyebut Sagar bodoh, “kau tak mengeri apapun. Ketika gadis menolak perhiasan, mereka berbohong. Mereka masih menginginkannya. karen aitu, Tuan seharusnya memberi hadiah pada nyonya kalung yang di inginkan.” Gangaa pun peri. Sagar menyebut para gadis bodoh, “mengapa mereka bilang tidak kalau sebenarnya mereka menginginkannya? Mengapa mereka tidak mengatakannya secara langsung?”
Madhvi berguman pada dirinya sendiri di kamarnya, ” dia bahkan tidak memahami aku hingga saat ini. Pernahkan aku membuang-buan uang sementara menjalankan rumah tangga ini selama bertahun-tahun?” Niru datang menemuinya. Dia menatap Madhvi dengan tatapan bangaa, “aku bangga padamu.” Mahdvi menjawab dengans edikit kesal. Niru melanjutkan, “kau tidak seperti wanita pad aumumnya. Kau bsia membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jika itu adalah wnaita lain, mereka pasti sudah membeli 3-4 perhiasan. AKu suka dengan apa yang kau lakukan di luar sana. Kau semakin dewasa bersama bertambahnya usia.”
Sagar datang untuk menemui ibunya. Niru menyuruh Sagar diam. Sagar menurut, dia mengintip di balik pintu. Niru melanjutkan, “kau pasti berpikir kalau ibu 2 anak tidak layak berdandan seperti itu dan sebagainya. hanya pengantin baru yang melakukan hal seperti itu.” Mahdvi menggoda Niru menggunakan kata-kata yang sama, “aku sudah tua sekarang.” Niru menyuruh Sagar membalikan badan. Madhvi berdiri membelakangi Niru. Niru mengeluarkan kalung yang di simpan dan emasangkannya di leher Madhvi, “kau tua seperti emas.”
Madhvi terkejut, “kapan kau membelinya?” Niru memberitahu bahwa dia membeli kalung itu saat karwachauth, “aku ingin memberikannya padamu tapi segalanya berbeda. Biarlah kita tidak memikirkan hal-hal buruk. Kau seharusnya berpikirbahwa rumah ini dan suami ini adalah milikmu. Pikirkan saja apa yang kau inginkan. jangan takut pada siapapun termasuk ibu. Kami semua adalah mulikmu saja. Apakah kau menyukai hadiahnya?”
Madhvi memeluk Niru dan berkata kalau dia sangat menyukainya. Niru menggodanya, “kau menjadi berani akhir-akhir ini. Sagar sedang mengawasi kita.” Sagar menutup matanya dan berlari perg sambil berkata kalau dirinya tidak melihat apa-apa. Niru dan Mahdvi tersenyum. Madhvi bertanya tentang kalung itu, “sepertinya harganya sangat mahal.” Niru menjawab, “tidak semahal sinar matamu..” Keduanya lalu berpelukan.