Sinopsis Gangaa episode 188 by Meysha lestari. nenek benar-benar merasa terganggu oleh gangguan pencernaan yang di alami Shanta. Berkali-kali dia kentut di depan nenek. Nenek menyuruh Shanta mengobati perutnya. Tapi Shanta merasa lebih ringgan setelah kentut, “tak perlu melakukan churan.” Nenek dengan nada menyincir berkata, “orang lain bisa mati karena itu.”
Sudha dan Pishi ma datang mengunjungi nenek. Nenek mengenalkan mereka pada Shanta dan mempersilahkan mereka duduk. Nenek memberotahu Shanta kalau dirinya kadang-kadang membantu mereka. Nenek berpikir kalau ini adalah kesempatan untuk menunjukan pada Shanta betapa orang-orang juga menghormati dirinya.
Nenek menyuruh Maharaj mendapatkan Gangajal dan Gomutra untuk Shuddikaran. Sudha senang melihat nenek masih mengutamakan tradisi. Pishi ma berkata, “kami senang melihat ini.” Sudha memuji Madhvi. Nenek meminta Shantauntuk melihat, “aku juga mengontrol menantuku.” nenek menyuruh Meheri membawakan minuman untuk tamunya.
Prabha ingin pulang. Ratan berkata kalau dirinya ingin pergi membeli manisan dulu. Prabha menolak, “kakiku sakit, tak usah beli manisan.” Ratan menatap Prabha dengan curiga, “kau menyembunyikan sesuatu atau kakimu memang benar-benar sakit?” Prabha bersumpa demi hpnya kalau dirinya tidak menyembunyikan sesuatu, “bagaimana kau bisa mencurigai aku? Pergi dan belilah manisan.” Ratan menggoda, “jangan kesal begitu. Aku akan membeli manisan dengan cepat.”
Sagar dan Gangaa menyembunyikan Jalebi Prasad dengan baik karena rumah sudah dekat. Sagar berkata kalau mereka harus menjaga Jalebi Prasad dengan hati-hati, “jika seseorang menangkap kita mereka akan menyuruh meninggalkan anak anjing ini di luar rumah. Lalu, bagaimana anak anjing itu bisa bertahan hidup?” Gangaa menyarankan agar mereka memberitahu semua orang. Sagar menentang, “nanti nenek akan membuangnya di luar.” Gangaa berkata kalau nenek Shanta akan membela mereka, “karena nenek tidak dapat bicara apa-apa di depan nenek Shanta. Kita harus membujuknya. Dia akan setuju kalau kau yang bicara.”
Ratan dan Yash memebli manisan. Prabha berdoa agar tuhan tidak mengirim Ram Ji untuk mengejarnya. Niranjan datang ketempat itu dan melihat Prabha. Dia bertanya, “apa yang kau lakukan di sini?” Ratan menyapanya. Yash menyentuh kakai Niru. Niranjan memberkati Yash. Prabha terlihat cemas. Niranjan bertanya mengapa Prabha tidak datang ketika madhvi menelponnya, “apakah kau sedang kesal?” Prabha menjawab, “tidak. Aku akan datang.”