Tiffany dan Leah duduk di meja makan. Leah berkata kalau dia berrencana untuk bekerja di amerika dan tidak pulang setelah kompetisi. Tiffany mengingatkan leah kalau menjadiimigran gelap sangat berbahaya. Leah memberitahu Tiffany kalau ibunya Jigs, Tita Jac telah menjadi warga negara Amerika dan akan mengajukan petisi untuk Jigs. Dan dia akan ikut bersama Jigs nantinya. Dan selama itu Leah bertekad akan berkeja di amerika meski sebagai imigran gelap. Karen abayaran di Amerika sangat besar karena 1 US$ sama dengan 45 peso, “dengan uang sebanyak itu, aku bisa membnatu tatang, dan kau bisa melanjutkan sekolahmu…” Tiffany masih tidak setuju.
leah menghampiri Tiffany dan merangkulnya. Dia memberitahu Tiffany kalau tekadnya suadha bulat. Itu adalah mimpinya sejak kecil. Dia tidak keberatan menjadi tenaga kerja haram. Sol yang baru datang mednengar kata-kata Leah dan menegurnya, “Leah, aku mengizinkan mu pergi ke Amerika untuk kompetisi paduan suara, bukan untuk kerja…” Leah coba membujuk Sol, tapi sol tetap tidak mengizinkan. Leah mengingatkan Sol tentang mimpinya, “kau juga ingin pergi ke Amerika kan? Kalau aku berhasil, aku bsia membawa kalian semua ke sana..” Sol menyahut, “impianku telah musnah ketika amerika merenggut ibumu..” Lalu Sol berkata kalau dia lebih suka mereka bertiga hidup bersama secara sederhana daripada kaya tapi terpisah. leah coba menjelaskan. Tapi Sol bergegas pergi dan mengurung diri di kamar.
Tiffany menemui Sol di kamar. Dia membujuk SOl agar mengizinkan Leah pergi, “itu adalah mimpinya, siapa tahu keberuntungannya ada di amerika..” So menjawab, “aku tidak suka seagal sesuatu yang tidak pasti..” Tiffany mengingakat Sol kalau Leah sudah besar, dan mereka harus melepaskannya untuk meraih mimpinya, “siapa tahu itu adalah takdirnya..” Sol tidak menjawab. Setelah pembicaan dengantiffany, sepanjang malam Sol tidak bisa tidur. DI alalu pergi ke kamar leah.
Leah tidak ada di kamarnya. Sol melihat foto-foto Rona yang di tempel di dinding dan semua kertas tulisan leah yang memenuhi dinding kamarnya. lalu Sol keluar rumah. Dia melihat Leah sedang berdiri di balkon. Sol menghampirinya, “kau akan segera bernagkat..” leah tersneyum menyambutnya. Kata Sol, “seperti yang kau bicarakan tadi, apakah kau yakin Amerika satu-satunya pilihan?” Leah merasa takdirnya ada di sana, “Amerika memanggilku..” Sol hanya takut kalau terjadi sesuatu pada Leah, dan dia tdiak kembali, “aku bisa gila..” Leah menenangkan Sol, “kau tahu siapa aku kan. AKu akan menjaga diriku dengan baik…”
Sol lalu berkata kalau dirinya mengizinkan leah pergi ke amerika dengan satu syarat, dia harus tinggal di sana secara sah, “hidup di sana tidak mudah, apalagi kalau menjadi imigran gelap..” Leah bertanya, “apakah itu artinya kau mengizinkan aku pergi?” Sol menjawab, “kalau syaratku kau penuhi! Begitu visa mu habis dan kau belum mendapat dokumen sah, kau harus segera pulang..” leah tidak menjawab, dia memeluk Sol dengan gembira, “terima ksih…!”
DI hari Leah akan berangkat ke Amerika, seluruh warga di kompleks rusun mengantarnya. Ada yang meminjaminya jaket, memberinya vitamin dan lain-lain. Tiffany mengingatkan Leah agar berhati-hati dengan kehidupan percintaanya, jangan sampai berakhir seperti dirinya. Sol berpesan, bahwa begitu dia tidak tahan hidup di sana, dia harus cepat0cepat pulang. leah tersneyum. leah pamit pad Tiffany, “kau telah keluar dari kuliahmu demi menyekolahkan aku, sekarang aku akan bekerja untuk menyekolahkan Gabby.. dan tatang, aku ingin kau pensiun dan tinggal di rumah, biar nanti aku yang mengurus semuanya dari sana..” Mereka bertiga lalu berpelukan. Tolay ikut memeluk Tiffany, Tiffany menepis tubuh Tolay dan menegurnya..
Lalu berangkatlah Leah ke amerika bersama kelompok paduan suaranya. Mereka di sambut oleh petugas dari kedutaan Philipina di san Francisco. ketika semua orang peri, leah tertegun sendiri menatap sekeliling. Miss Livia menegurnya. Leah berkata kalau selama ini dia hanya bermimpi tentang tempat ini dan sekarang mimpinya jadi nyata. Dia minta izin untuk pergi keluar, “aku telah berjanji bahwa begitu aku tiba di AMerika akau akan memeluk udaranya dan mencium tanahnya..” Tanpa menunggu izin miss Livia, Leah segera berlari keluar.
Leah berjalan di trotoar sang Francisco dengan gembira. Dia mengintari pepohonan dan melompat-lompat kegirangan. Leah merentangkan tanganya dan berputar sambil berkata, “I love …u..” Ketika dari arah lain muncul Clark dan Leah menabraknya. Bukah hanya sekedar menabrak, tapi leah telah mencium clark tanpa sengaja. Leah dan Clark sama-sama kaget… Sinopsis On the Wings of Love episode 2 by Meysha Lestari