On the Wings of Love episode 1 by Meysha lestari. Episode di buka dengan narasi dari Leah Olivar. Leah berkata, “dulu ada orang yang memberitahu aku, kalau cinta seperti burung. Dan kalau kau akan mencintai seseorang, kau akan mencintainya seperti kau mencintai seekor burung. Ambil dia, jaga..letakkan dalam sangkar dan cintai. Cintai dia dengan sepenuh hati. Tapi jika dia ingin pergi, jika dia ingin terbang jauh, jangan hentikan! Biarkan dia pergi. Biarkan dia terbang. Sebab jika dia benar-benar mencintaimu, dia akan kembali padamu! MEmang berat, tapi aku sudah belajar tentang ini sejak kecil.”
Di sebuah haalaman rumah, Leah kecil dan kawan-kawannya sedang bermain petak umpet. Leah sedang menghitung 1 sampai 10 dan teman-temannya mencari tempat untuk bersembunyi. Begitu hitungan selesai, Leah beralik dan kaget melihat ayahnya, tatang Sol berdiri di belakangnya. tatang tertawa lebar. Leah berkata dengan nada protes, “ayolah, tatang, kenapa kau menggagetkan aku? Kamis edang bermain!” Tiffany bergabung dengan adik dan ayahnya dan berkata, “ayah ingin ikut bermain bersama kita…”
lalu sebuah bentor muncul. Mama Leah, Rona turun dari bentor dan berkata kalau dia telah mendapat visa untuk bekerja di Amerika. Tatang memeluk Ronaa dengan suka cita. Tiffany dan Leah juga gembira. Lalu mereka berempat berpelukan. Tiffany memberitahu Leah kaalau mama mereka akan pergi keluar negeri. Rona berkata kalau dia sudah berada di sana, dia akan membawa mereka semua bersamanya. Untuk itu dia harus membuat petisi dulu. Lehah bertanya, “petisi itu apa?” Roa menjelaskan kalau petisi adalah permintaan izin pada negara Amerika untuk membawa keluarganya tinggal di sana bersamanya, “itu mimpuku sayang, untuk kita semua. agar bisa tinggal disana bersama-sama.” Leah bertanya, “mengapa?” Rona menjawab, “karena hidup lebih mudah di sana. Tidak seperti di sini. betapa keras ayahmu dan aku bekerja, tidak akan kemana-mana. Tidak seperti di sana. Di sana hidup lebih mudah. Kita akan hidup sejahtera di sana, sayang.”
Leah meminta Rona berjanji bahwa dia akan segera kembali. Rona berjanji. Dia menatap merpati Leah dan berkata, “seperti merpati ini, kalau kau menjaganya, dia akan belajar mencintaimu. Bahkan ketika kau melepasnya, dia akan kembali padamu. Seperi cintaku pada kalian semua. Tak perduli kemana aku pergi, aku akan kembali pada kalian…” Leah tersenyum mendengarnya. Rona mengingatkan leah, “ingat ini sayang, …kalau mereka mencintaimu, pada akhirnya mereka akan kembali padamu juga!” Leah tersenyum mengerti dan mengulang kata-kata Rona, “kalau mereka mencintaimu, mereka akan kembali padamu!” Roda merangkul pundak Leah, lalu keduanya berpelukan.
Esok harinya, Leah, Tiffany dan tatang Sol mengantar Rona ke bandara. tatang berpesan pada Rona agar menjaga diri dengan baik, “kalau kau tidak tahan di sana, segeralah pulang..” Tatang dan Rona berpelukan. Lalu Rona menghampiri Leah dengan wajah sedih, “sayang, ini saatnya mengucapkan selamat berpisah… jangan lupa jaga merpatimu baik-baik..” Leah menyahut, “maksudmu Pampu?” Rona bertanya, “jadi namanya Pampu?” Leah mengangguk, “kalau mama tidak pulang secepatnya, aku dan ayah akan memasaknya..” Rona berkata, “kau mirip sekalid engan ayahmu!” Lalu keduanya berpelukan. lalu Rona kembali memeluk tatang dan Tiffany. Rona berpesan pada tatang agar menjaga anak-aanak. Tatang mengiyakan. Rona pun melangkah pergi. Leah menangis dan mengejar rona, “mama…” Leah memeluk Rona. Rona balas memeluknya, “saatnya aku harus pergi!” Tatang memanggil Leah. Rona melepas pelukan Leah dengan paksa. Tatang dan Tiffany memeluk leah, agar Rona bisa pergi . Ayah dan dua anak perempuan itu saling berpelukan dan bertangisan.