Sinopsis On the Wings of Love episode 21 bag 2 (MNCTV ep 12). Leah menghambur memeluk Clarak. Tapi preman itu tidak menyerah. Mereka bangkit dan mengeroyok Clark. Melihat itu, Clark melepas pelukan leah dan menyuruhnya menyingkir. lalu dia menghadapai kedua preman itu. mereka bertarung 2 lawan 1. Tapi kelihatannya Clarak lebih unggul. DI aberhasil menjatuhkan preman kulit putih. Sementara yang kulit hitam masih tidak mau menyerah. Dia mengeluarkan pisau dan mengancam Clarl.
Clark mengingatkan preman kulit hitam bahwa agar menyimpan pisaunya karena dia tak ingin ada yang terluka. tapi si pria Negro ngeyel. terjadi perkelahian sengit. Dan sekali lagi Clark berhasil menjatuhkannya danmerebut pisaunya. Saat melihat wajah preman itu, Clark teringat ayahnya yang dia temui di supermarket bersama anaknya. Clark merasa geram. Dia melampiaskan kekesalannya dengan menghajar preman itu hingga tak bisa bangkit lagi. Kalau bukan karena Leah menariknya pergi dan menyuruhnya berhenti, Preman itu pasti sudah mati.
Leah dan Clark tiba di apartemen dengan selamat. tangan clark terluka. Leah berkata dia akan merawat lukaclrak. Saat Leah mengambil kotak obat, hpnya berdering. Leah mengakat telponnya. terdengar suara cemas Tiffany, “ya tuhan, Leah! Apa yang terjadi padamu?” Leah memberitahu Tiffany kalau dirinya baik-baik saja, “jangan beritahu papa ya…” Lalu Leah menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Tiffany klaget, “apa?” Sol menghabur kedalam. Melihat Sol, Tiffany mengganti wajah cemasnya dengan senyum lebar dan pura-pura relax. Leah berkata kalau Clark telah menolongnya. Sebelum menutup telpon Leah sekali berpesan agar Tiffani tidak memberitahu ini pada Sol, atau dia akan menyuruhnya pulang. Tiffany setuju.
Sol tidak puas dengan apa yang di adengarnya, “apa yang terjadi? mengapa telponnya terputus?” Tiffany sambil tersenyum memberitahu Sol kalautidak terjadi apa-apa, “leah menjatuhkan telponnya. Itu kecelakaan.. Sekarang leah saudah di rumah. papa tidak perlu cemas..”
Jigs duduk di meja makan. Lola datang membawakan secangkir teh. Jigs bertanya pada Lola apakah dia mengenal ayahnya, “mengapa kau tidak memberitahu aku?” Lola menjelaskan kalau dia tdiak dalam posisi untuk memberitahu apapun pada Jigs, “ibumu yang memutuskan untuk tidak membicarakan hal ini…” Jigs masih tidak puas, dia berharap ayahnya menemukannya, “kalau dia mau menemuiku, hidupku pasti akan berbeda. Apakah kau pernah bertemu dengannya, Lola?” Lola mengangguk, “dia adalah salah satu teman baik ibumu. Dia kasar. Dia selalu keluar bersama gang nya. Dan dia seorang pemalas. ya Jigs, mungkin benar, kalau kau tinggal bersamanya, kau akan menjalani kehidupan yang berbeda sekarang…”
Jigs masih ngeyel, “tapi dia ayahku. Aku ingin bertemu dengannya tak perduli seperti apa dia.” Lola nmenyuruh Jigs memahami ibunya, “dia tahu kau tdiak akan mendapatakan hal-hal baik darinya. Dia melakukan apa yang telah dia lakukan demi kebaikanmu.” Jigs belum mau menerima, “inikah yang dia pikir bagus untukku? Aku besar tanpa seorang ibu. Sekarang aku harus melalui hidup tanpa seorang ayah juga. Haruskan aku berterima kasih pada mama karena itu, Lola?” Lola terdiam.
Leah merawat luka Clark. Clark menanyakan keadaan Leah, “apakah kau baik-baik saja? Tolong katakan yang sebenarnya padaku!” leah menyahut kalau dirinya baik-baik saja, “awalnya aku sangat ketakutan. Bagus kau datang tepat waktu, terima kasih..” Clark tak menyahut. Di amenatap Leah, leah balas menatapnya. keduanya saling bertatapan. Keduanya terlihat canggung. Untuk mencaitkan suasana Leah menegur Clark karena menghajar prema-preman itu sampai babak belur, “..tapi bagus juga, sekarang mereka akan berpikir dua kali untuk melakukanhal seperti itu lagi.” Clark terdiam. leah menggodanya, “kau tahu? kau bis amenjadi petinju dan aku akan menjadi managermu, bagaimana?” tapi Clark diam saja. Dia tek merespon gurauan leah.