Sinopsis On The Wings of Loves episode 27 bag 2. Rona masuk kedalam rumah dan naik ke lantai atas di mana seorang pria dan seorang anak kecil sedang bercengkerama. Si pria menoleh kearah rona dan bertanya, “siapa yang ddatang?” Rona menjawab, “tetangga, dia menanyakan sesuatu.” lalu tanpa menoleh, Rona masuk keruang lain. Si pria terlihat heran dan berpikir keras.
Pak Sol mengeluarkan semua barang-barangnya, sepatu yang di pakainya di hari perniakhan dan jam tangan antik yang tidak ada duanya. pak Sol berpesan pada Tiffany agar memberikan sepatu itu pada Tolayts dan jam tangan pada gabby. Tiffany menegurnya karena mengatakan itu, “kau bukannya mau mati pa..” Pak Sol menyahut siapa tahu? Aku sudah tua.. bisa saja terjadi komplikasi. Aku hanya tidak ingin semua itu terjadi saat Leah tidak ada di sini…”
Clark berpapasan dengan temannya yang akan membuang perabotan lama, karena bos hotel ingin mengganti dengan perabotan baru. Clar memeiksanya dan bertanya, daripada di buang, bagaimana kalau untukku saja?” Temannya itu tidak keberatan dan emnyuruh Clark mengambil di dalam. Clark senang. Cullen menggodanya, “bagsu sekali kau masih punyaa waktu untuk kerja sampingan. Clark tersenyum, “tidak juga. Tapi aku bisa menjual ini..”
Leah benar-benar kerja dua shift di restoran pizza. Menjadi ikon pizza yang selalu menyapa konsumen di pintu masuk serta mengejarkan pekerjaan bersih-bersih. Selain itu dia masih punya kerja sambilan sebagai perawat orang tua jompo. Dan akhirnya saat pulang, Leah kelehana. Clark yang sedang mengerjakan pekejaan sampingan mengawasinya dengan prihatin. Karena sebelum sempat bertegur sapa, Leah sudah terlelap di sofa. Clark menatapnay sambil tersneyum.
Furniture yang di poles ulang clark laku terjual. Clark memasukan uang hasil penjualannya kedalam tabungan Leah. Leah pulang. Clark menatapnya dengan kaget, “kau terlihat mengerikan!” Leah menyangkal, “masa mengerikan? Aku cuma kusut..” Clark menyahut, “bukan mengerikan jelek, tapi terlihat sangat capek. beraja jam kau kerja hari ini?” leah menghitung, “16 – 17 jam..” Clark kaget, “kau bisa sakit kalau begitu..” Clark menasehatinya, tapi Leah sudah lelap tertidur. Clark menyelimutinya dan melepas sepatunya.
Esok paginya, Clark terbangun mendengar leah sarapan. leah mengucapkan selamat pagi dan memberitahu clark kalau dia harsu pergi awal ke restoran pizza, “aku sudah membuatkan sarapan dan kopi untukmu…” Clark mengucapkan terima kasih. Leahs elesai makan dan hendak berangkat kerja, Clark menahannya, “kau terlihat tidak sehat..” Leah menyangkal. CLark menyentuh dahinya, “kau deman. Kalau kau tidak punya green card kautidak boleh sakit, karena kau harus membayar pengobatanmu sendiri.” Dia memaksa Leah istirahat di sofa. leah menolak. Clark mengingatkan leah kalau mereka adalah perantauan, mereka harus menjaga diri sendiri agar bisa menjaga orang lain. Leah bekata kalau dia tetap harus bekerja, “ini darurat.” Clark mengizinkan leah bekerja dengan satu syarat, “kau harus minum obat dulu.” Leah menurut. Clark memberikan sebutir obat tidur apda leah. leah meminumnya tanpaa curiga. Dia berkata akan istirahat selama 5 menit, tapi tertidur sampai sore. Saat Leah terbangun, clark sudah tidak ada. Leah kelabakan, dia memeriksa hpnya. banyak panggilan tak terjawab dari rekan nya di restoran pizza. Leah cepat-cepat merapikan diri dan pergi kerja.