Pak berbaring di ranjang rumahs akit sambil memikirkan Leah. DI ayakin leah memang di takdirkan untuk hidup di Amerika. Pak Sol mengeluarkan dompetnya dan menatap foto Rona dan minta agar Rona menjaga Leah dan membimbingnya di jalan yang benar. Di Amerika Leah kembali mencurahkan isi hatinya dalam Facegram.
Rona sedang merapikan kamar anaknya ketika suami dan anaknya pulang. SI anak menunjukan laptop yang baru di belikan ayahnya. Rona menegur suaminya, “dalam rangka apa kau membelikan dia barang semahal itu?” Suaminya menjawab, “apa aku butuh alasan untuk membelikan sesuatu pada anakku?” Rona menjelaskan kalau Gadget seperti itu terlalu wah untuk anak 12 tahun. Tapi si anak sangat menyukainya. Lalu Suami Rona mengajaknya keluar, “aku ingin bicara denganmu sayang…” Begitu sampai di luar, Suami Rona segera mencekik leher Rona dan menekan tubuhnya ke dinding, “jangan kau berani mempertanyakan apa yang aku lakukan untuk anakku. Kau tak tahu apa-apa dan tidak melihat apa-apa. kau mengerti? Sekarang buat dirimu sendiri beguna, ambilkan aku bir…!” Suami Rona mendorong tubuh Rona. Rona pergi dengan wajah ketakutan.
Clark pulang lebih awal. leah menanyainya. Clark berkata kalau dia tukar shift dengan temannya karena dia ingin merayakan dengan sesuatu dengan istrinya. Leah menatap takjub, “merayakan?” CLark menjawab, “ya… misi kita kan tercapai!” Lalu Clark membuka sampanye dan melakukan tos dengan leah. Mereka minum sampanye bersama-sama. Lalu mereka menghabiskan waktu bersama-sama. Berjalan-jalan keliling san francisco. berhenti di toko musik, lalu bertemu peramal dan di ramal. Peramal memberitahu Leah aklau apa yang di carinya akan dia temukan di Dallas. leah kaget, “Di dallas?” lalu si peramal meminta sedekah. Clark memberinya sejumlah uang. SI peramal Gipsy berkata dengan gembira, “yaa… pasangan muda …”
Lalu Clark dan Leah beristirahat di tepi kolam air mancur. DI situ Clark mengajak leah untuk saling jujur. Clark mengatakan kalau dirinya jatuh cinta pada Leah. leah tertegun. Clark mengeluarkan cincin dan berlutut di depan leah, “leah, maukah kau menikahiku..lagi!” Lehaa mengangguk, “ya..” Clark tersneyum. Clark memasangkan cincin itu di jaari manis Leah, lalu mereka berdiri. Leah berkata, “I luv u clark..” Clark mencium leah dengan mesra. Lalu keduanya berpelukan. Clark memutar tubuh Leah di udara. leah tertawa ge,bira. Tiba-tiba terdengar suara Clark bertanya, “jadi, kapan kau akan pindah?”
Leah tersentak, “apa?” Ternyata semua itu hanya khayalan leah. Clark memang ada di dekatnya, tapi duduk beberapa jarak di depannya. Leah menatap cincin di jari manisnya, tidak ada cincin baru, hanya cincin lama. Clark menatap leah dan mengulang pertanyaanya, “kapan kau akan pindah?” Leah menjawab, “terserah dirimu..” Clark berkata, “kau belum punya Green card, jadi kita tak pelru memikirkannya dulu..” leah mengangguk setuju. Clark menatap leah, “mungkin hal seperti ini tak akan terjadi lagi, mari kita manfaatkan waktu yang tersisa ini..istriku?” Clark menggenggam jemari Leah. Leah setuju, “tentu saja…”