Terdengar suara leah berkata,
“bagaimana kalau cinta yang kau lepaskan, cinta yang kau tunggu untuk kembali, cinta yang kau pikir hanya tersesat, telah menemukan cinta yang baru? Mereka bilang kalau seseorang mencintaimu, maka mereka akan kembali untukmu. Tapi bagiku, ku pikir..jika seseorang benar-benar mencintai kita, akankah mereka meninggalkanmu?”
Akhirnya pesawat yang di tumpangi Leah terbang tinggi meninggalkan langist San Fransisco menuju Manila. Clark kembali ke apartemennya dengan sedih. Dia mengambil bunga mawar yang di belinya untuk Leah dan menciumnya dnega hati pedih. lalu matanya tertumbuk pada papan pesan, ada secarik kertas menepel di sana. Clark mengambil kertas itu dan melihat sobekan foto Rona di lantai. Clark memunggutnya lalu beranjak duduk di meja. Dia membuka surat Leah dan membacanya sambil menangis(baca: Isi Surat Leah). Selesai membaca, tangis Clark semakin menjadi…
Menjelang subuh taksi di tumpangi leah tiba di depan Rusun. Suara ayam berkokok menyambut kedatangannya. Leah berdiri menatap rumah yang telah di tingalkannya dan menarik nafas. DI lepasnya cincin pernikahannya dengan Clark. Lalu melangkah masuk. Tiffany membuka pintu hendak keluar saat leah berdiri di depan pintu. Tiffany langsung memeluknya, “leah..” Leah membals pelukan Tiffany. Pak Sol yang duduk di kursi segera menyambutnya dengan herna campur senag, “leah..” Leah mencium tangan pak Sol lalu memeluknya. Ketiga anak beranak itu saling berpelukan. Gabby yang muncul berteriak memangil Leah, “bibi Leah..” Leah menggendong Gabby, “aku merindukanmu…” Gabby tertawa senang. Pak Sol dan Tiffany saling tatap.
Saat semua sudah duduk di meja, pak Sol menanyai leah, “mengapa kau tiba-tiba pulang? bukankah kau bilang kau sedang menabung untuk beli tiket?” Leah menjawab kalau dia bisa menemukan cara untuk mengumpulkan uang dengan cepat. Leah berkat akalau dia sebenarnya ingin pulangs ecepatnya begitu operasi pak Sol selesai, “aku ingin mengurusmu selama masa pemulihan..” pak Sol bertanya dengan sedikit sangsi, “jadi kau pulang karena diriku? Oh leah, bagaimana dnegan pekerjaanmu di sana? Apakah majikanmu tidak marah padamu?” Leah beralasan kalau dirinya bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan lain di filipina, “dan lagi, seperti yang kau bilang, yang terpenting kita bisa bersama..” pak Sol bengong mendengar penjelasan Leah.