Tolayts datang mengantarkan Gabby pulang sekolah. Tiffany memberitahu kalau pak Sol ingin pergi bertemu Mr Imo dan minta Tolayts mengantarnya. Tolayts mengajak Tiffany keluar bersama Gabby. Tapi Tiffany balik membertahu Tolayts kalau Adrian ingin mengajak Gabby keluar. gabby menghibur Tolayts yang kecewa, “mungkin lain kali kita keluar pak Tolayts.” tolayts mengangguk. Tiffany mengajak gabby ganti baju karena Adrian akan menjemputnya. tolayts duduk di bangku. Adrian datang. Dia heran melihat Tolayts. Adrian menyapa Tolayts dan mengulurkan tangan. Tolayts menyambutnya. Lalu keduanya duduk berdampingan di bangku.
DI kantor, leah mendengar salah seorang temannya menangis, “jonas dan yang lainnay coba menenangkannya. Leah bertanya, “kenapa dengan dia?” Jonas berkat akalau dia baru saja putus dengan pacaranya, “lelaki memang seperti itu, sangat mudah bosan…” Teman yang lain menimpali dengan hal yang sama, bahwa lelaki saat pacaran saja baik, tapi setelah sudah mendapatkan, mereka akan cepat bosan karena tidak ada tantangan lagi. Leah bertanya tanda-tandanya. Jonas menjelaskan, “mereka biasa menelpon atau sms dirimu sehari tiga kali, lalu menjadi sehari sekali dan kemudian jadi kau yang menelpon mereka…” Konas menyebutkan ciri yang lain, seperti sibuk, bebohong dan laian-lain. Leah tercenung, “tapi kan tidak semua seperi itu?” Jona smenyahut, “sebagian besar seperti itu…” Lalu leah mengeluarkan hpnya dna melihat foto clark sambil berguman, “hubby, untung kau berbeda. kau tak seperti mereka kan?”
Adrian dan Tolayst bercakap-cakap. Mereka saling tanya tentang urusan masing-masing di urmah Tiffany. Adrian menyangkan Tolayst sedang memikat Tiffany. Tolayst menyahut, ‘kalau ku jawab iya, memanga da masalah?” Adrian tertawa, “tidak, semoga beruntung. Berapa lama kau mendekati tiffany?” Tolayst menjawab 3 tahun. Adrian tertawa, “aku hanay mednekatoi tiffany selama 2 minggu..” lalu Adrian memberitahu Tolayts kalau dia mengenal Toffany dengan baik, “kalau dia menyukaimu, kau tak perlu menunggu begitu lama..” Tolayst balas menajwab, “kau tahu Tiffany yang dulu, sekarang dia berbeda. Dia lebih cerdas dalam urusan cinta hingga tak mugkin teripu lagi oleh orang seperti dirimu…” Adrian kesal, “apa maksudmu?”