Clark dan leah duduk berdua di depan komplek srusun, ketika mama lulu menunjukan design baju penganti pada keduanya. Leah berkata kalau baju-baju itu sangat indah, tapi pasti mahal. mama lulu meminta mereka tdiak cemas, karena designernya temannya dan mereka akan mendapatkan diskon.
Jigs sudah pulang. Lehernya masih di perban dan dia harus berjalan dengan bantuan kruk. Jac membantunya duduk di tempat tidur. Jigs kesakitan. Nenek meminta Jigs berhenti naik sepeda motor. “setidaknya pikirkan nenekmu ini…aku selalu mengkhawatirkanmu..” JIgs menjawab, “jangan khawatir nek, aku masih hidup. Gulma memang susah matinya..” Nenek melarang jigs berkata sepeti itu, Bgtu pula Jac, “siapa bilang kau Gulma? kau kuat, kau mewarisi itu dariku..” Jac yakin Jigs akan berhasil melewati semua rintanga itu. Keduanya lalu berpelukan. nenek menatapnya dengan haru.
Mama lulu mengajak leah dan Clark mengunjungi designer terkenal itu. Si designer senang karena mereka pasangan ideal. lalu si designer melakukan pengukuran dan membuatkan sketsa untuk clark dan leah. Setelah selesai, Clark memuji leah. Leah meminta Clark menyimpan mulut manisnya. Clark bilang kalau dia tdiak bisa bermulut manis, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Lalu ada SMS yang mengatakan kalau meeting di majukan. Leha harus pulang cepat.
Esoknya, saat semua di kubikle masing-masing, Natalie keluarg dari ruangan SImon sambil menangis histeris. mereka menanyainya, “Natalie kesal karena SInon sangat susah untuk di puaskan. leha mengingtakan Natalie agartidak bciara keras-keras, “nanti simon dengar..” natalie ingin SImon mendengar, “agar dia sadar.” Simon keluar dan bertanya, “kenapa natalie? apakah ada masalah?” Natalie menjawab tidak dengan ketus. SImon bertanya, “kalau tidak ada kenapa kau ribut?” Natalie berkat akalau masalahnya dalah SImon yang tidak pernah puas. Simon berkata dengan kampaye setengah-setangah itu siapa yang akan puas? Lalu SImon berpesan kalau Natali mau resign, suratnya serahkan pada Peng. lalu dengan santai Simon pergi.. Sinopsis OTWOL episode 86 MNCTV 50 by Meysha lestari.