Clark bilang dia sangat senang bisa berbaring di ranjangnya leah, dan ingin melakukan itu selamanya atau setidaknya untuk malam ini. Leah menegurnya, “hoi, apa maksudmu ‘selamanya’ lalu malam ini?” Clark tidak menjawab, dia memeluk leah dan menindihnya. Ketika Leah teriak protes, Clark pura-pura mengorok. leah memukul Clark. Clark mengadu, “..aku capek main basket seharian, dan kau malam memukulku!” Leah minta maaf. lalu leah memeluk Clark dan mengucapkan terima kasih padanya , karena memberinya inspirasi dan ide. Clark sangat senang.
Lalu Leah mendapat SMS dari SInon yang berisi ucapan selamat. Clark terlihat cemburu. leha berharap pengambilan gambar tadi siang sukses, sehingga proposalnya di setujui. Clark menyahut , “tenang saja, aku yakin pasti sukses…” Lalu leah memeluk Clark. Paginya, Leah membangunkan Clark dengan satu ciuman, “pagi suamiku! Ayo bangun, biar kita bisa peri ikut mass..” Clark cepatc-epat bangun, tapi mengaduh kesakitan. Leha cemas, “kenapa? apa yang sakit?” Clark menunjuk pundaknya, “mungkin karena sudah lama aku tidak bermain basket…” Lalu Leah menawarkan diri untuk memijat Clark. Clark bertanya, “apakah kau tidak lelah?” leah menggeleng, “tidak..” Lalu leah mulai memijat Calrk. Clark mengambil kupon ‘1 jam bersama istri’ dan memberikannya pada leah. leah menerimanya dan tersenyum. Lalu dia memijit Clark dan keduanya terlihat bahagia.
Ronamemberitahu Jac tentang rencananya untuk pergi ke Ilocos. Dia akan tinggal di sana untuk sementara dan merawat ibunya yang sakit. Dia telah mengemas pakaiannya dan pakain Brent. Brent mengeluarkan koper-koper itu. Lalu rona terlihat memegangi pinggangnya sambil mengaduh kesakitan. Jac cemas, “kenapa? apakah kau sakit?” Rona menyangkal, “mungkin aku hanya kecapaian saja..” lalu Rona mengajak jac makan siang bersamanya…
Tiffany dan Adrian mengantar Gabby ke sekolah. Setelah Gabby masuk kelas, Tiffany mnegur Adrian karena mengajari Gabby yang tidak-tidak. Adrian menyangkal. Tiffany memberitahu Adrian kalau Gabby sekarang sering bicara yang aneh-aneh dan merasa iba dnegan anak dari keluarga yang tercerai berai, “dia juga selalu bilang kalau ingin kita kembali bersama..” Lalu dengan kesal Tiffany mengingatkan Adrian agar tidak menggunakan gabby untuk kembali padanya. Adrian menyangkal lagi, lalu dia mengajak Tiffany ke suatu tempat. Tiffany menurut.
Clark sedang melihat lokasi perumahan dan berdiskusi dengan salesnya. Di sebuah cafe, Adrian juga menjelaskan pada tiffany tentang rumah yang sedang di bangunya. Adrian menunjukan layout dan semuanya. Tiffany berkata kalau dirinya tak bisa meninggalkan pak Sol sendirian. Adrian menyarankan untuk menyewa perawat untuk merawat pak SOl, “dan lain, leah dan Clark bisa tinggal dengannya..” Tiffany berkata tak bis ameninggalkan Rusun, karena itu adalah rumahnya. Adrian kesal dan berkat akalau dia tidak ingin Gabby membersar di tempat itu dan memiliki sifat kasar seperi Tolayts. Tiffany marah, “aku juga membesar di tempat itu. Apa kau mengataiku kasar?” lalu denga marah Tiffany mengatakan kalau warga rusun lebih baik sejuta kali dari Adrian. Setelah berkata begitu, Tiffany pergi dengan dongkol.
Rona menemui Gabby di sekolahan. Gabby yangc erdas mengenal Rona dari foto-foto di rumahnya, “kau nenek ku ya? Bukannya kau sudah meninggal?” Rona mengangguk, “aku nenekmu. nanti kakek akan menjelaskan semuanya padamu.” lalu rona berkata kalau dia ingin memeluk Gabby. Gabby mengangguk. Keduanya berpelukan. Lalu rona menyerahkan oleh-oleh yang di bawanya pada Gabby. gabby mengucapkan teirma kasih. Tolayst datang untuk menjemput Gabby. Dia tertegun melihat Rona dan menyapanya. Gabby mengenalkan Tolayts pada Rona. Setelah basa-basi sedikit Tolayts pamit pulang, “nanti ibunya kahwatir..” Rona mengangguk, “hati-hati..” Tolayts mengangguk. Dia menyuruh Gabby naik ke becak.
Simon dan leah sedang meeting bersama staff yang lain untuk melihat hasil rekaman permainan basket. Simon melepas kacamatanya dan staff yang lain tanpa sengaja menyimpannya. Simon sakit kepala. leah mengantarnya pulang dan mengambilkan kaca mata untuknya. Awalnya Simon menolak, tapikemudian dia bersedia setelah di paksa oleh leah. Setelah emdnapatkan kacamatanya, SImon dan leah kembali berdiskusi. LEah meminta maaf pada Simon atas apa yang di lakukan Clark di permainan basket, “mungkin suamiku menyinggungmu..” SImon menggeleng, “tdiak apa. itu sangat menyenangkan. Membuat aku teringat masa kecilku…” lalu Denga wajah berseri-seri, SImon menceritakan masa kecilnya pada Leah. leah mednengarkan sambil sesekali tersenyum… SInopsis OTWOL 119 by Meysha Lestari.