Sinopsis Chandra Nandini episode 4 by Meysha Lestari. Ayah angkat Chandragupta menampar Chandra dengan keras. Kanika, ibu angkat Chandra coba menghentikannya. Ayah angkat berkata, “aku ingin membeli alkohol. Di mana kau sembuntikan uang itu?” Suami kanika kembali memukuli Chandra. Chandra mengumpat, “aku akan membalas setiap pukulan mu..” Ayah angkat pergi dengan marah.
Chandra menyerahkan uang yang di sembunyikan pada Kanika, “bu, ini uangmu. Jangan sampai ibu berikan padanya. Kenapa ibu tidak meninggalkan orang ini?” Kanika dengan sendu menjawab, “dia telah berubah, tapi aku masih mencintainya. Cinta memberi kekuatan..” Chandra menyahut, “cinta adalah kelemahan.” Kanika berkata, “aku juga mencintaimu..” Chandra berkata kanika bertahan untuk tetap bersama ayah angkat karena dirinya, maka dia akan pergi dari rumah itu, “..karena cinta dalang dari semua ini. Aku benci cinta. Cinta tidak akan membuat anakmu ini lemah..”
Nandini sedang bermain petak umpet. Dia pergi ke penjara. Sipir memintanya pergi, tapi Nandini tidak mengindahkannya. Dia pergi ke sel Mora dan bertanya, “adakah tempat bersembunyi untukku?” Mora menatap gadis itu dengan seksama dan menyahut, “ini penjara, tidak baik untuk anak kecil.” nandini menjawab, “aku tahu. Aku puteri Magadha, Nandini. Ayahku akan segera menemukan aku. jadi aku harus cepat sembunyi…” Mora ingat kalau dia telah mengutuk Nandini. Nandini menatap Mora dengan heran, “siapa yang mengikatmu di sini?” Mora menyahut, “orang jahat..”
Padmanand mengetahui kalau nandini peri ke penjara. Dia menghukum mati sipir karena membiarkan nandini pergi kesana. Nand melihat Nandini dan menegurnya, “apa yang kau lakukan di sini?” Nandini menyalahkan Mora, “lihat! Kau tidak membiarkan aku sembunyi, dan ayahanda menemukanku…” Nand dan Mora saling bertatapan. Nandini bertanya pada Nand siapa yang megikat Mora, “kau adalah raja, bebaskanlah dia..” Nand menyahut lembut, “pasti, sekarang ayo kita pergi untuk jamuan..” Nand dan Nandini hendak beranjak peri ketika Mora meneriaki nand, “tidakkan kau ingin memberitahu puterimu siapa yang mengikatku di sini?” Padmanand menyuruh Mora diam, “.. kalau tidak..” Mora menyela, “kalau tidak apa? Kau akan membunuhku? Bunulah! Biar puterimu tahu betapa jahat ayahnya. Anakku akan datang dan dia pasti akan menuntut balas atas penderitaanku dan penderitaan ayahnya…”
Mora menunjukkan tulisan nama Chandragupta yang terukir di sebuah batu, “lihatlah nand, anakku akan menghukum mu!” Nandini tidak terima mendegar Mora mengutuk ayahnya, “beraninya kau bicar aseperti itu pada ayahandaku. AKu akan menghukummu!” Padmanand memberitahu Nandini kalau Mora adalah penyihir dan karena itu dia di hukum. Lalu ayah dan anak itu peri meninggalkan mora. Mora berkata kalau Chandra akan menuntut balas, “dia akan datang untuk ibunya…”
Avantika menunggu nand untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka. nand datang. Avantika menyindirnya, “aku tahu kau pasti bersama Mora…” Nand melangkah masuk ke dalam kamar. Avantika berkata, “lihat penampilanku! Aku menghias seisi ruangan untuk mu, tapi kau tidak datang. Lihat apa yang kubuat untukmu. 14 tahun kita telah menikah, ku pikir kita akan hidup sebagai suami istri tapi kau mencurangiku demi Mora. Aku berharap, bahkan diriku akan menolakmu seperti Mora.” Nand mengancam akan membunuh Avantika. Avantika mengejek, “kau tidak akan berani, karena nandini tidak bisa hidup tanpa diriku. Dan aku tahu inilah alasan mengapa kau membiarkan aku tetap hidup, demi puterimu yang tercinta. Dan kau tidak akan pernah mendapatkan Mora..” Nand sangat marah. Di amendorong Avantika dan melangkah pergi.
Di Magadha terdengar pengumuman, bahwa hari ini adalah terakhir pembayaran pajak untuk ulang tahun nandini, jika tidak mau membayar, maka akan di bunuh. Chandra dan teman-temannya melihat pangeran sedang bicara tetang mengalahkan negeri tetangga. Dengan baju layaknya panglima perang, Chandra mencuri pedang dan menyerang mereka sambil berkata, “lihatlah aku, ksatria paling berani. Aku dan temanku hanya berlima tapi kami pasti sanggup mengalahkan mu. Kenapa kalian mencuri buah kami? Aku memenangkan buah-buahan ini, ini tanahku, jalan ini kami yang membuatnya. jadi kami yang berhak ata sbuah-buahan itu…”
Pangeran dan prajurit kagum dengan keberanian Chandra dan memberinay koin emas. Chandra tak mengemablikan koin itu, karena mereka memberi dengan melemparkannya, “..aku tidak menerima dengan cara itu..” Mereka memuji Chandra dan memberikan koin Rajnandini yang di buat khusus untuk ulang tahunnya dan akan di berikan pada orang-orang penting. Chandra menerima koin itu. lalu pangeran dan prajurit pun pergi.
Ibu India (Narator) berkata, “Chandragupta tak pernah tahu, kalau kelak dia akan berada dalam koin itu dan aku dalam bahaya karena serangan orang asing. Dan Padmanand adalah dalang di balik semuanya..”
Orang Yunani berencana untuk menyerang India. Mereka sepakat kalau tanah India sangat makmur dan kaya akan emas, tapi mereka saling berperang antara sesama sendiri, “kita akan mengambil kesempatan ini dan tak seorangpun bisa menghentikan kita…”
Achary Chanakya di beritahu tentang rencana penyerangan itu. Chanakya bertekad untuk memerangi mereka. Chanakya tabrakan dengan pria mabuk. Chanakya menegurnya, “kematianmu sudah dekat, dan penyebabnya adalah alkohol ini..” Pria itu meminta Chanakya agar menolongnya. Chanakya memberi pria itu obat dan membeirtahu murid-muridnya kalau pengetahuansangat penting.. Chanakya berkata kalau mereka akan pergi ke Magadha.
Chanakya dan murid-muridnya dalam perjalanan ke magadha untuk menyelamatkan ibu pertiwi. Chandragupta menyerahkan koin Rajnandini pada Kanika. Ayah angkat memintanya dan menyakiti kanika karena tidak mau memberikan koin itu. Kanika tidak menyerah. Ayah angkat menodongkan pisau ke leher Chandragupta dan memaksa Kanika menyerhakan koin itu kalau tidak ingin chandra terluka. Kanika menyerhakan koin itu pada suaminya sambil menatap Chandra dengan perasaan bersalah, “aku lebih mencintaimu daripada koin ini..” Chandra mengingatkan kanika kalau cinta adalah kelemahannya. Ayah angkat sangat gembira dan berkata akan pergi ke Pataliputra untuk mendapatkan banyak uang.
Chandra mengejar ayah angkat dan meminta koin itu, “biar aku saj ayang pergi ke Patalipura dan mendapatkan uang yang banyak untukmu.” Ayah angkat setuju dan memberikan koin itu, “baiklah, jika kau membohongiku, aku akan membunuh ibumu..” Chandra mengangguk. Di saat yangs ama Chanakya sudah bertekad untuk pergi ke pataliputra untuk menyelamatkan ibu pertiwi.
Ibu periwi berkata, “Chandra dan Chanakya tidak tahu kalau mereka akan pergi ke pataliputra untuk perang besar demi meyelamatkan diriku..”
Di Pataliputra, Nandini gelisah di tempat tidurnya. Dia tidak bisa tidur karena cahaya bulan yang menerobos jendela. Kata Nandini, “aku tak menyukai rembulan ini, dia tak membiarkan aku tidur…”