Di rumah sakit ,,,
Jodha masih seperti melihat sebuah perang besar berada didepannya dimana Jalal sedang berduel dengan musuh musuhnya dan wajahnya bersimbah penuh dengan darah, Jodha seperti benar benar melihat Jalal di masa lalu lengkap dengan baju jazirahnya, Rukayah mencoba berulang kali memanggil Jodha, namun Jodha masih terperangah melihat apa yang tidak dilihat oleh Rukayah, deja vu itu kembali muncul ,,,,
Dengan sigapnya Jalal mencoba menghalau musuh musuhnya dengan pedang yang berlumuran darah ditangannya, tanpa gentar sedikit pun Jalal menghabisi lawannya dengan sekuat tenaga, hingga akhirnya tiba tiba pandangan Jodha gelap, hitam dan tubuh Jodha terhuyung lemas tak berdaya, Rukayah yang saat itu berada disebelah Jodha langsung berteriak lantang
“Jodhaaaaa ,,,, !!!!!”
Rukayah benar benar panik begitu melihat Jodha pingsan tak sadarkan diri, sementara Jalal langsung menghentikan duelnya dengan Bhairam Khan dan bergegas mendekati Jodha yang terkapar dilantai
“Jodha kenapa, Ruku ?” Jalal benar benar was was dengan keadaan Jodha, diingatnya dengan jelas ketika Jodha berusaha merelai perkelahiannya dengan tuan Bhairam Khan dan secepat kilat tuan Bhairam Khan langsung mendorong Jodha hingga jatuh terhuyung dan menabrak pilar besi rumah sakit, sedetik kemudian Jodha tidak sadarkan diri dan tiba tiba saja darah mengalir disepanjang kaki Jodha, Rukayah semakin panik, Jalal langsung melarikan Jodha ke UGD begitu beberapa perawatnya datang membawa brankar, tak dihiraukannya lagi makian tuan Bhairam Khan yang terdengar lantang dibelakangnya
Saat itu pukul setengah dua pagi ,,,,
Bau tanah yang basah, bekas hujan semalam mulai menusuk indra penciuman Jodha, Jodha mulai siuman, dikerjap kerjapkannya kedua matanya sambil diingatnya kembali dimana dirinya berada, Jodha baru menyadari kalau dirinya masih berada dirumah sakit, disebuah kamar VVIP
Dilihatnya Jalal yang sedang duduk disampingnya sambil menelungkupkan tubuhnya ditepi ranjang, Jodha lalu membelai rambut suaminya yang coklat kemerah merahan persis seperti rambut ibu Hamida, ibu kandung Jalal yang keturunan orang Turki, dibelainya rambut Jalal perlahan hingga membuat Jalal terbangun
“Heiii ,,, sudah bangun rupanya” sapa Jalal dengan senyum manis diwajahnya, Jodha hanya mengangguk lemah “Gimana keadaanmu ? pusing, mual atau laper ?” Jodha hanya tertawa kecil menunjukkan barisan giginya yang putih dan tersusun rapi
“Kamu tahu aja, iyaa aku laper, aku pengin minum” dengan sigap Jalal langsung berdiri dan mengambil air putih dari gallon yang memang disediakan dikamar VVIP itu kemudian diberikannya ke Jodha, Jodha segera bangun dan terduduk diatas tempat tidur sambil meminumnya hingga tak bersisa sedikitpun sambil melirik kearah sofa, dimana ada ibu Hamida terlihat sedang tertidur disana
“Ibu disini ?” Jalal mengangguk membenarkan pertanyaan Jodha
“Sebenarnya aku sudah meminta ibu untuk pulang, tapi ibu nggak mau, katanya ingin menemani kamu disini, tadi juga ada ibumu bareng Sukaniya dan Shivani” Jodha hanya mengangguk angguk saja mendengarkan penjelasan Jalal
“Jalal, bagaimana keadaan anak kita ?” tanya Jodha sambil mengelus perutnya, pertanyaan Jodha membuat Jalal terdiam sesaat, lidah Jalal serasa kelu dan tercekat, karena pertanyaan seperti inilah yang membuat Jalal jadi speechless, Jalal berusaha sekuat tenaga untuk mengatakannya dengan hati hati, agar Jodha tidak begitu terluka karenanya
“Jalal ,,, kenapa ?” Jodha kembali bertanya sambil memandangi wajah Jalal yang hanya terdiam menatap wajahnya, Jalal kemudian menghela nafas panjang “Jodha ,,,” sekali lagi dikuatkan dirinya untuk berani mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi ke Jodha “Anak kita ,,,”, “Ada apa dengan anak kita, Jalal ?” NEXT