Misteri anak-anak iblis karya Abdullah Harahap by May Zulaikha bercerita tentang Zulham, seorang wartawan ibukota. Dia bertemu maklhluk langkah saat pergi ke pedalaman hutan sumatera. Yaitu seekor ular berkepala dua dalam sebuah mobil mewah yang terparkir di pinggil jalam besar.
Belum sempat Zulham melakukan apa-apa pada ular itu, seorang pria perlente datang untuk menangkap ular itu dan membawanya pergi. Untungnya Zulham sempat menyelamatkan sebuah tas wanita yang bisa memberikan petunjuk. Karena dalam tas itu ada SIM dan buku cek atas nama Tenny Pusparini, segepok uang, dan seuntai kalung emas yang memiliki liontin dengan lambang ular berkepala dua. Zulham membawa tas itu bersamanya saat kembali ke Jakarta.
Dalam perjalanan, banyak hal-hal aneh terjadi. Salah satunya kecelakaan yang menimpa bus yang dia tumpangi yang menewaskan supir bus. Untungnya, saat kecelakaan itu terjadi Zulham sedang pergi ke kamar kecil. Begitupula dengan kejdian aneh yang menimpa koper dimana liontin berlambang ular kepala ganda di simpan. Koper itu di rusak orang dan liontinnya hilang. Anehnya, dari hasil penyelidikan, menunjukan kalau koper itu di rusak dari dalam, bukan dari luar.
Bukan cuma itu saja. Kejadian aneh yang lain menimpa adik angkat Zulham yang bernama Maria. Maria pernah sangat menyukai Zulham. Tapi Zulham hanya menganggap dia seperti adik sendiri. Karena sosok Maria mengingatkannya pada adik kandungnya yang telah tiada.
Maria adalah seorang janda. Dia memiliki seorang anak bernama Boby. Boby sangat lengket pada ibunya. Tapi sejak menjadi anggota suatu perkumpulan, Maria menjauhi Boby. Karena dalam pandangan Maria, Boby selalu mendatanginya dalam sosok pria kekar yang haus sex. Dan sepertinya sosok dengan wajah Boby itu telah berkali-kali menyetubuhi Maria. Sehingga dalam suatu kesempatan yang di tunggu-tunggu, Maria berhasil membunuh Boby dengan menenggelamkannya dikolam renang. Karena dicurigai sebagai pembunuh anak sendiri, Maria pun ditangkap dan di penjara.
Sampai di Jakarta, Zulham sibuk dengan urusan pekerjaannya. Begitu sadar kalau dia masih menyimpan SIM/KTP berikut uang dan buku cek milik Tenny Pusparini, Zulham berniat mencari alamatnya dan mengembalikan barang-barangnya minus liontin ular kepala ganda, karena benda itu sudah lenyap dari tangannya.
Berbekal alamat yang tertera di KTP, Zulham berhasil menemukan rumah Tenny Pusparini. Dia kesana untuk mengembalikan tas tangan beserta seluruh isinya pada si empunya. Kedatangannya di sambut oleh Johan sang penjaga, disuruh masuk oleh Esih sang pembantu dan diawasi oleh Rudi, anjing dobberman yang ketakutan saat melihat Zulham.
Yang paling mengagetkan Zulham aadalah kemunculan wanita cantik yanag wajahnya persis dengan wajah si pemilik KTP. Zulham langsung menduga kalau dia adalah Tenny Pusparini. Dipelupuk mata Zulham langsung terbayang kegelapan dan kesunyian hutan belantara sumatera. Mobil tak bertuan.. tumpukan pakaian…ular berkepala ganda… tas perempuan… seorang pria perlete dengan wajah teduh bak pendeta…kecelakaan bis…koper yang rusak..kalung yang hilang dan….
Zulham menduga gadis di depannya punya jawaban atas hal-hal ganjil diatas. Tapi ternyata dugaannya keliru. Gadis itu memang mirip Tenny pusparini. Tapi dia bukan Tenny. Dia adalah Rani Pusparini, saudara kembar Tenny.
Wajah gadis itu memucat saat melihat tas tangan Tenny. Apalagi saat tahu kalau kalung dan liontin berlambang ular berkepala ganda hilang. Dengan wajah sedih campur ketakutan Rani menangis sesenggukan.
Mengapa Rani menjadi sedih ketika tahu kalau kalung dengan liontin ular berkepala ganda itu hilang?
Kenapa Rudi si anjing dobberman takut pada Zulham
Apa yang mempengaruhi Maria hingga tega membunuh anak kandungnya sediri
Ikuti lanjutan dalam Review buku kedua berjudul Langkah-langkah Iblis.