#ngajimumpuni. Mumpuni Handayayekti adalah penceramah muda yang berasal dari Gentasari, Kroya kabupaten CIlacap. Beliau berceramah dengan menggunakan bahasa jawa Ngapak mix bahasa Indonesia dan sesekali bahasa Inggris. Saya sedang suka mendengarkan ceramahnya. Karena mengena dihati dan sesuai dengan situasi di masyarakat saat ini.
Ada perempuan Jilbaban, suka baca Quran tapi hari-hari ngomongin orang, memfitnah dan adu domba yang salah jilbabnya atau orangnya?
Mumpuni Handayayekti
adalah salah satu tema ceramah yang saya gemari. Karena selama ini banyak sekali argumen tentang ini. Seorang yang berjilbab, terlihat Islami tapi melakukan hal-hal buruk maka yang akan dihakimi adalah jilbabnya. Padahal tidak seharusnya begitu. Jilbab hanya atribut. Dan atribut tergantung pada subjek penggunanya. Dalam hal ini orang yang memakai jilbab. Jadi seharusnya tidak ada argumen tentang ini. Kalau ada perempuan berjilbab masih suka berkelaluan buruk maka yang salah sudah pasti orangnya. Bukan Jilbabnya. Karena Jilbab tidak bisa memilih mau digunakan siapa.
Andai Jilbab bisa milih, kita boleh menyalahkannya. Tapi kan tidak bisa?
Makanya, ketika ditanya, “ada perempuan jilbaban, hari-hari membaca Al Quran, tapi masih suka ngomongin orang, memfitnah dan adu domba. Yang salah orangnya atau Jilbabnya?”
Mumpuni punya jawaban sendiri. Menurutnya, yang salah adalah Mulutnya. Tentu saja mulut orang yang pakai jilbab. Karena seandainya dia tidak punya mulut, dia pasi tidak ngomongin orang… kan?
eith….. belum tentu. Zaman now ini, supaya didengar tidak harus bicara pakai mulut. Tangan juga bisa bicara. Seperti tanganku ini. (Mayzulaikha)