Ruh sebagai Perekat. Sukma dan nyawa adalah ruh. Unsur non fiksi yang menjadi komponen pembentuk manusia. Ruh sebagai perekat adalah Nyawa. Nyawa yang menghubungkan sukma dan jasad. Tanpa nyawa, jasad dan sukma akan terpisah dan tidak akan bisa bersatu. Nyawa tidak bisa keluar masuk. Karena jika Nyawa keluar maka Jasad akan mati.
PortalFiksi – Ismed Hafiy. Ruh sebagai satu kesatuan ditiupkan kedalam tubuh manusia ketika masih berupa janin dan telah berada di dalam kandungan umur 120 hari atau dalam masa kehamilan usia 4 bulan. Awalnya Ruh tidak memiliki rupa dan bentuk. Semua ruh manusia sama hanya tuhan yang bisa membedakannya. Yang membuatnya berbeda adalah jasad yang ditempatinya.
Ruh sebagai nyawa tidak bisa terlihat. Karena nyawa manusia adalah sangat halus. Hanya Allah dan malaikat yang diberi tugas khusus saja yang mampu melihat nyawa. Bahkan makhluk ghaib serupa setan pun tak bisa melihat nyawa manusia. Apalagi kita, manusia. Tapi tentu saja jika tuhan berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin.
Selain sebagai perekat, Ruh berfungsi sebagai pengerak. Ruh yanh menjadi pengerak disebut sukma. Semua komponen yang ada di dalam tubuh di gerakkan oleh ruh sesuai kodratnya. Jika tubuh manusia sehat dan berfungsi dengan sempurna, maka ruh pun bekerja dengan sempurna. Tapi jika ditubuh manusia ada kecacatan dan organ-organnya tidak sempurna, maka ruh pun akan bekerja sesuai keadaan tubuh.
Ruh seperti air. Jika di masukan kedalam suatu wadah, maka dia akan mengikuti bentuk wadahnya. Serumit apapun wadah itu. Ketika ruh dimasukkan dia akan menyesuaikan diri.
Sepanjang hayat manusia, ruh tidak pernah berhenti bekerja. Ketika manusia sakit, yang sakit adalah jasadnya. Ketika manusia tidur, yang tidur adalah tubuhnya, sedangkan ruh nya tetap bekerja sehingga manusia tetap hidup meski dalam tidur.
Ketika manusia mati, maka yang dicabut adalah ruhnya. Ruh mengisi setiap pori-pori tubuh. Melekat di setiap struktur DNA. Mungkin karena itu ketika menjelang kematian seseorang merasakan kesakitan luar biasa. Seperti di kuliti. Rasa sakit ketika ruh dicabut banyak di ceritakan dalam kitab-kitab hadist dan cerita ulama yang sebagian besar bersumber pada Al Quran.
Begitu nyawa di cabut dari tubuh, maka sukma pun berhamburan keluar. Karena tubuh dan sukma tidak lagi memiliki perekat, sehingga tidak bisa bersatu. Tubuh membeku kaku dan tidak bisa bergerak. Semua komponen penunjang kehidupan telah berhenti bekerja. Kondisi itulah yang di namakan jasad sudah mati.
Katika ruh sudah di cabut dari tubuh, tidak ada yang bisa mengembalikannya kembali kecuali Allah berkehendak lain. Tubuh yang mati akan segera mengalami dekomposisi. Lalu kemana perginya sukma?
Sukma akan pergi ke tempat yang sesuai dengan amal ibadah nya ketika dia masih hidup di dunia.
Sukma adalah…. Selengkapnya